Saat Kaki di Amputasi

From Photobucked
Anugerah dari Tuhan, berupa kedua kaki digunakan untuk menuju tempat yang diinginkan. Begitu bahagia ia ketika bertemu dengan keponakan atau dengan anak kecil yang mengajak kita berlari bermain sesuka hati. Namun apa daya ketika penyakit menahun diabetes sudah menyerang kaki hingga sedikit demi sedikit menggerogoti daging.
Saudara yang selama ini sangat aktif dalam kegiatan masyarakat tiba-tiba lemas ketika di vonis bahwa luka di kakinya akan sulit untuk disembuhkan karena mulai membusuk dari ujung jarinya. Yang ada dalam benaknya adalah kaki palsu yang akan dikenakannya setiap hari jika harus dipotong nantinya. Semua kerabat juga trenyuh karena beliau termasuk orang yang periang dan tidak mau memperlihatkan rasa sakitnya. Untuk meringankan beban pikirannya kami coba menghibur dan memang begitu besar kekuatan batinnya, ia santai masuk ke ruang operasi. Saran dari dokter adalah segera mencari ahli kaki palsu terdekat.
Lokasi kuspito sendiri di daerah sapen, karanganyar, jawa tengah cukup dengan keluarga kami yang ada di Tasikmadu. Namun jangan takut karena mereka akan mengirimkan produk pesanan, asalkan rekomendasi dari dokter orthopedi disampaikan dengan baik. Seperti ukuran yang di potong, pangkal potong, lingkar kaki dan lain sebagainya.
Paklik kami telah menjalani pemotongan kaki beberapa kali, dari mulai ujung jari, telapak kaki, hingga akhirnya sampai dibawah lutut. Serem rasanya melihat beliau masuk rumah sakit, saat ini beliau sudah mengenakan kaki palsu. Sesuai panduan akhirnya ia membiasakan diri menggunakan kaki barunya tersebut. Jangan banyak minum gula ya… bahaya….
Makasih infonya…
Semoga bisa membantu bagi sahabat yg memerlukan info ini…
Salam!
wa alaikum salam
memang benar kalau menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati..
yuk jaga kesehatan bareng2
sore mbak… 😀
maaf baru bisa berkunjung. 😀
bagaimana kabarnya mbak? 😀
kabar baik, anyway aku mas mas, kalo mau ke mbaknya ya ke mamatutik.com heheheheh
seram sekali,, 😉
biayanya pasti mahal tuh,,
banyak-banyak bersyukur dah bagi yg sehat,
herannya paklik saya ini santai menghadapi setiap step amputasi kakinya dan sekarang semangat untuk menggunakan kaki palsunya membuatnya makin bercahaya
Penyakit gula memang menakutkan ya mbak, saudara saya hanya mampu bertahan < 1 tahun, meninggal.
Innalillahi, menggerogoti secara perlahan dan sangat cepat jika tidak segera dibersihkan karena darah rusak secara perlahan.
kita harus menjaga sebaik mungkin apa yg telah dititipkan Tuhan pada tubuh kita 😀
Semoga pak lik-nya terbiasa dengan kaki barunya…
Kalau membayangkan berkali di amputasi sangat menakutkan, selain mahal ternyata kesehatan itu bisa membuat takut…
wuah, banyak-banyak bersyukur ah…
Semoga diabetes militus jauh ari kehidupan saya pak, ngeri menbayangkan nya. Trims atas infonya.
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
saya pernah denger ttg kaki palsu ini di acara kick Andy.
Turut prihatin bwt pakliknya. Memang, tubuh kita ini harus dijaga kesehatannya. ini anugerah dari Sang Pencipta..
pututik: insya Alloh kita jaga dengan baik
Turut prihatin….. Harus bersyukur selalu diberi kesehatan. Musti sering diajak jalan2 atau bersepeda neh kaki biar sehat.
pututik: hehehehe, iya donk